Minggu, 17 April 2016



Isu Cadbury, Ditemukan Ulat di dalam Cokelatnya


Diawali sebuah thread di situs forum ternama di Indonesia, informasi tentang temuan ulat di dalam cokelat merek SilverQueen menjadi buah bibir beberapa waktu lalu. Ternyata, kasus ini bukan yang pertama. Terdapat salah seorang konsumen yang membeli Cadbury di sebuah minimarket dan menemukan banyak ulat di dalam coklatnya. Ternyata, bukan hanya satu dua orang yang menemukan ulat dalam cokelat tersebut. Lewat thread yang sama, ia mencantumkan keluhan dari beberapa konsumen terkait hal serupa. Beberapa media juga pernah memberitakan temuan SilverQueen berulat. Selain itu, seorang konsumen di Bangka juga mendapati ulat di cokelat Chunky Bar dan menceritakan pengalamannya di Suara Pembaca Detikcom pada Desember 2012. Ia ingin menanyakan langsung kepada PT Ceres sebagai produsen SilverQueen, namun tidak ada nomor yang bisa dihubungi di kemasan cokelat itu. Sebagian besar korban bingung dari mana asal ulat tersebut karena masa kedaluwarsanya masih panjang. Ada yang berasumsi ulat tersebut berasal dari biji kakao berkualitas buruk, adapula yang menduga asalnya dari kacang yang dicampurkan dalam cokelat.
Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M. App. Sc., yang bertanggung jawab bisa jadi adalah pelaku usaha seperti industri, distributor, atau peritel. Sesuai Pasal 90 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, setiap orang dilarang mengedarkan pangan tercemar. Termasuk yang mengandung bahan kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai.
Menurut Pasal 94, pelanggarnya akan terkena sanksi administratif berupa denda, penghentian sementara dari kegiatan produksi dan/atau peredaran, penarikan pangan dari peredaran oleh produsen, ganti rugi, dan/atau pencabutan izin.
Pemetaan Komunikannya

C.E.O Perusahaan --------> Wartawan ----------> Masyarakat

Strateginya
Management perusahaan Cadbury bersama dengan departemen public relationsnya melakukan serangkaian upaya berbasis dua hal, yaitu:tindakan dan komunikasi, sebagai respon perusahaan terkait masalah yang mereka hadapi saat itu, perusahaan memberikan peringatan dan mempublikasikan kepada masyarakat luas melalui media massa untuk ”menghentikan” mengkonsumsi coklat cadbury hingga diketahui secara pasti apa penyebab adanya ulat didalam coklat tersebut, karena kesalahan dapat dari pihak mana saja (produksi,distributor, atau dari pihak yang sengaja ingin menjatuhkan perusahaan). Langkah selanjutnya, Menarik dan Menghentikan kegiatan produksi coklat Cadbury tanpa terkecuali, Menjalin hubungan atau melakukan kontak dengan aparat keamanan, serta badan POM (pengawas obat dan makanan), menyelidiki apa sebab coklat tersebut terdapat ulat di dalamnya, Merancang dan memproduksi kemasan cadbury yang baru, Melakukan upaya promosi kembali yang lebih intensif, guna meyakinkan konsumen atas keamanan, keselamatan, dari kemasan baru yang kini jauh lebih baik.
Strategi komunikasi (communication strategy) harus pula mendukung program aksi / tindakan (action program), seperti memberi-tahukan kepada khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal mengenai tindakan apa yang akan / sedang dilakukan oleh perusahaan, Membujuk khalayak sasaran untuk dapat menerima dan mendukung tindakan yang akan / sedang dilakukan oleh perusahaan, Mendorong khalayak sasaran yang sudah memiliki sikap mendukung atau menerima untuk melakukan tindakan, Terkait dengan strategi yang dilakukan oleh perusahaan cadbury, terdiri atas komponen strategi yang meliputi:
A. Strategi Khalayak : antara lain, konsumen, staf, karyawan distributor, badan POM, pihak keamanan (kepolisian), dan media massa.
B. Strategi Pesan : dimana diawali dengan kegiatan mengumpulkan fakta mengenai produksi cadbury, bekerja sama secara penuh dengan BPOM, dan kepolisian; lalu melakukan upaya meyakinkan berbagai pihak melalui pesan yang disebarkan, bahwa perusahaan secara sungguh – sungguh ingin dan akan memecahkan masalah yang terjadi.
C. Strategi Media : berusaha merespon krisis (Crisis Response) dengan cara terbuka (openess) dan jujur terus terang dengan media massa dalam kegiatan penyampaian fakta kepada masyarakat secepat mungkin (quick). Selain itu perusahaan ini melakukan jumpa pers terkait Ulat yang terdapat di dalam coklat Cadbury kepada media massa di seluruh Kota maupun Negara yang telah menjadi distributor perusahaan cadbury.

Media Cetak yang digunakan 
Media Cetak yang kami gunakan : Sindo, Kompas, Bisnis Indonesia. kami memilih media-media cetak tersebut karena target khalayak kami semua usia dan berpendapatan kelas menengah (middle-high) .

Rubriknya : Rubrik Ekonomi, karena ini berhubungan dengan perusahaan yang menyangkut ke ekonomi. selain itu juga rubrik ekonomi sering dibaca oleh para pembaca koran, dan kami menaruhnya dihalaman pertama.




Ahok Jadikan Kota Jakarta Menjadi Lebih Baik

Ahok Jadikan Kota Jakarta Menjadi Lebih Baik 
Meski berpredikat sebagai pengganti Joko Widodo yang naik menjadi Presiden, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok tetap bertaji. Sejumlah kebijakan dilahirkan untuk membenahi karut marutnya Jakarta. Kebijakan yang dikeluarkan mantan Bupati Belitung Timur itu belum dilakukan oleh para pendahulunya. Sehingga wajar dalam eksekusi, kebijakan itu kerap ditentang oleh warganya. Simak saja bagaimana perlawanan warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, saat mereka direlokasi ke rusun Jatinegara. Adu jotos dan lempar batu pun mewarnai proses relokasi hingga akhirnya warga rela pindah dari wilayah yang menjadi langganan banjir. Lantas apa lagi kebijakan lainnya? Berikut list Ahok dalam membenahi Kota Jakarta. 
1. Parkir Meter/Elektronik : Sistem parkir meter yang menggunakan Terminal Parkir Elektronik (TPE) dimulai pada akhir 2014. Di awal penggunaannya, banyak warga DKI masih bingung. Seiring berjalan waktu, warga mulai terbiasa. Bahkan kebijakan ini mampu mengatasi parkir liar di jalan. Bukan hanya itu, parkir meter kini menjadi salah satu program unggulan yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta. Jika dikelola secara apik, menurut Ahok pendapatan dari parkir bisa mencapai Rp 100 juta per hari. "Tahu enggak masuk duitnya berapa? Hanya 30% saja nih, yang di Jalan Sabang, rata-rata Rp 10 juta per hari," ungkap Ahok. 
2. Sterilisasi Monas : Geramnya Ahok akan tindak tanduk PKL di Taman Monumen Nasional, membuat pihaknya melakukan strelisasi. Kebijakan itu tak mulus diterima pedagang. Mereka menentang dan melawan atas keputusan itu. Namun begitu, Ahok jalan terus. Dia tak gentar menerima perlawanan dari PKL. Hasilnya, kini mereka yang berdagang di Monas telah dibina Ahok melalui lenggang Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menutup semua akses pintu masuk Monas bagi pedagang kaki lima liar di areal pusat jajanan Lenggang Jakarta. 
3. Relokasi Kampung Pulo : Banyak pihak tak menduga akan keberanian Ahok untuk memindahkan warga Kampung Pulo di bantaran sungai Ciliwung. Bahkan aksi relokasi itu, sempat diwarnai bentrokan antara warga dengan aparat. Meski demikian, relokasi pada September 2015 telah membuat sejumlah warga berhasil dipindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Meski kepindahan itu menuai keluhan, mulai tidak ada teralis pada jendela, hingga masalah sarana. Namun, tahap demi tahap perbaikan rusun dilakukan. Hingga kini, warga pun mulai menikmati hunian baru mereka. Bahkan pada Hari raya Iduladha 1436 H, ratusan warga relokasi dari Kampung Pulo menjalankan salat Id di rusun tersebut. 
4. Membuat RPTRA : Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) pertama dibangun Ahok di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Oktober 2015. Menurut mantan bupati Belitung Timur, tujuan utama pembangunan ruang publik ini merupakan langkah DKI Jakarta untuk mewujudkan provinsi yang ramah anak. Ahok meminta anak-anak harus dididik dengan baik di RPTRA. Sebab, banyak RPTRA yang baru dibangun telah dipenuhi sampah. "Anak-anak ini mesti dididik dan BPMPKB (Badan Pemberdayaan Manusia Perempuan dan Keluarga Berencana) harus dibagi tugasnya nih. Enggak mungkin anak-anak main di jalan dan saya minta semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) konsentrasi pikirkan itu," kata dia 
5. Membentuk PPSU : Melalui peraturan gubernur tentang perekrutan para pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), Ahok pun membuat sejumlah pasukan yang ditugaskan untuk menangani persoalan darurat dan kecil. Misalnya, membersihkan sampah yang menyumbat saluran air, memunguti sampah yang dibuang sembarangan, menambal lubang kecil di trotoar dengan semen, dan masalah kerusakan pada sarana dan prasarana umum di Jakarta. Dengan seragam oranye, PPSU itupun lalu ditempatkan berdasarkan zonasi tertentu di setiap kelurahan. Satu zona, misalnya, satu ruas jalan atau taman, bisa diisi 2-3 pekerja yang dibagi dalam 2 giliran kerja dari pagi hingga malam. Satu kelurahan akan mendapatkan 40-70 pekerja, tergantung luas wilayah dan jumlah penduduk. Disinyalir berhasil, Ahok pun akan memindahkan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang selama ini di bawah dinas menjadi PPSU. "PPSU sudah relatif baik kerjanya, justru kurang orang. Saya lagi berpikir pindahkan PHL Dinas Kebersihan atau (Dinas) Taman ke kelurahan," tegas Ahok. 
6. Wisata Balai Kota : Keinginan Ahok agar warga DKI Jakarta bisa merasakan suasana Balai Kota, membuat dirinya memutuskan untuk membuka Balai Kota sebagai destinasi wisata. Di Balai Kota yang memiliki teras luas ini, warga dapat berwisata sambil melihat keindahan Monas. Bukan sekadar merasakan nikmatnya suasana Balai Kota, Ahok juga berharap warga bisa belajar banyak tempat yang menjadi kantor Gubernur DKI. Di Balai Kota, warga bisa mengetahui berbagai macam informasi tentang Kota Jakarta, mulai dari sejarah gedung Balai Kota, gubernur yang pernah memimpin, sampai perkembangan Kota Jakarta terkini. "Orang pengin tahu gubernur dulu siapa saja. Ternyata gubernur dulu ganteng dan cakep. Ada fotonya di dalam, mungkin bisa foto di situ," ujar dia. Dia pun ingin Balai Kota bisa menjadi tempat nongkrong baru bagi anak muda. Sehingga mereka bisa menghabiskan waktu dengan kegiatan positif. Di wisata Balai Kota, Ahok juga menyediakan tempat gratis bagi pengusaha yang bergerak di bidang kuliner, kerajinan maupun fashion yang ingin memasarkan produknya.